MENGENAL SIFAT-SIFAT ALLAH, YANG
WAJIB DAN YANG MUSTAHIL
20
Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Allah swt
Sifat 20 (dua puluh) yang wajib dan
mustahil bagi Allah Swt, menurut kajian tasawwuf atau sufi adalah termasuk yang
harus di ketahui dan di pahami pemahamannya dengan dasar untuk lebih mengerti
akan hasil dari riyadhah (perjuangan) setelah melaksanakan pembersihan
atau pengurangan penyakit bathin melalui cara dzikir pada maqamat yang telah di
tunjukkan, guna lebih memahami akan sifat Allah Swt sebagai yang wajib di
sembah setelah di pahami dengan jalan mentauhidkan Allah Swt, ini sangat terasa
manfaatnya untuk mendekatkan diri kepadaNya dan lebih mengenalNya secara
syari’ah, landasan pengertiannya secara umum sebagai berikut :
- Seseorang yang beriman harus meyakini bahwa Allah Swt
wajib memiliki semua sifat kesempurnaan bagi keagunganNya, dan harus yakin
bahwa Allah Swt mustahil memiliki sifat kekurangan yang tidak layak pula
bagi keagunganNya, juga harus yakin pula bahwa Allah Swt boleh melakukan
atau meninggalkan segala sesuatu yang bersifat mungkin dan pasti bagiNya,
seperti ia yang menciptakan, yang mematikan, yang menghidupkan dan
sebagainya, ini merupakan sifat keyakinan bagi seseorang muslim dan
muslimat yang harus di tanamkan dengan kuat pada hati sanubari setiap
orang yang beriman;
- Sifat - sifat kesempurnaan pada Allah Swt yang di
nukilkan dalam 20 (dua puluh) sifat adalah sifat kesempurnaan yang hanya
layak bagi keagungan Allah Swt, sudah tentu pula Allah Swt yang
wajib memiliki sifat tersebut, hingga sifat - sifat Allah Swt itu
sebenarnya tidak hanya terbatas berdasarkan pada 99 (sembilan puluh
sembilan) saja
- Mengenai sifat Allah Swt yang terdapat dalam Al-Qur'an
dan Hadits seperti yang terdapat pada Al-Asma' ul-Husna terbagi dengan
berbagai pengertian, yakni :
- Sifat akan dzat, artinya sifat yang ada pada Dzat
Allah Swt, yaitu sifat 20 (dua puluh).
- Sifat akan Af'al, artinya sifat yang sebenarnya adalah
perbuatan Allah Swt, seperti sifat Al-Khaliq, Al-Hayyat dan lain
sebagainya.
- Sifat dzat adalah sifat yang mutlak kepunyaan Allah
Swt, contohnya adalah Al-Baqa’ artinya kekal.
- Dalam pengertian sifat tersebut adalah mustahil pula
bagi Allah Swt bersifat Fana, artinya sesuatu yang tidak kekal.
Arti pemahaman di sini adalah ketika
Allah Swt memiliki salah satu di antara sifat Af'al (perbuatan), maka kebalikan
dari sifat tersebut tidaklah mustahil bagi Allah Swt, seperti sifat Al-Muhyi
(maha menghidupkan) dan kebalikannya yaitu Al-Mumit (maha mematikan), Al-Mu'thi
(maha pemberi) dan kebalikannya adalah Al-Mani' (maha pencegah) dan lain – lain
seterusnya.
Sifat 20 (dua puluh) ini memang di
anggap cukup bagi seorang muslim pada meyakinkan bahwa Allah Swt memiliki
segala sifat kesempurnaan dan maha suci dari segala sifat kekurangan, di
samping juga sesuai dengan tercantum pada Al-Qur’an dan As-Sunnah serta Dalil
Aqli, memahami akan sifat - sifat ini bagi yang wajib dan mustahil bagi Allah
Swt adalah untuk melengkapi akan tauhidnya bagi seseorang hamba dalam beribadah
kepada Allah Swt serta untuk mengenalNya.
Sifat 20 (dua puluh) Wajib Bagi
Allah Swt :
- Wujud : artinya ada,
ketetapan dan kebenaran yang wajib bagi dzat Allah Swt yang tiada di
sebabkan dengan sesuatu sebab adalah “ada”.
- Qidam : artinya sedia,
hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah Swt.
- Baqa’ : artinya kekal,
Allah Swt kekal ada dan tidak ada akhirnya
- Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith : artinya Bersalahan
Allah Swt dengan segala yang baharu,
pada dzat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru, yang telah ada
atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala
menyerupai dengan yang baharu pada dzatnya, sifatnya atau perbuatannya.
- Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : artinya berdiri Allah Swt
dengan sendirinya,
tidak berkehendak kepada tempat yang berdiri (pada dzat) dan tidak
berkehendak kepada yang menjadikannya, karena ia tidak di jadikan tetapi
telah jadi dengan sendirinya, dan tidak berkehendak kepada yang di jadikanNya.
- Wahdaniyyah : artinya satunya Allah Swt pada dzat, pada sifat dan pada perbuatanNya, tetapi bukanlah
pengertiannya seperti bersatunya dzat tulang, daging, kulit dan lain
sebagainya, Allah Swt bebas dari pengertian seperti itu.
- Qudrat : artinya kuasanya Allah Swt, satu sifat yang qadim lagi azali yang tetap berdiri
pada zat Allah Swt, yang mengadakan tiap - tiap yang ada dan meniadakan
tiap - tiap yang tiada.
- Iradah : artinya kehendaknya Allah Swt, maknanya penentuan segala tentang ada atau tiadanya,
maka Allah Swt yang selayaknya menghendaki tiap - tiap sesuatu apa yang di
perbuatnya, artinya kita manusia telah di tentukan dengan kehendak Allah
Swt, seperti : tentang rezeki, umur, baik, jahat, kaya, miskin dan lain
sebagainya
- Ilmu : artinya mengetahuinya Allah Swt, maknanya nyata dan terang akan meliputi dan maha
mengetahui akan segala tiap – tiap, tiada yang tersembunyi dan rahasia
bagiNya di alam jagat ini.
- Hayat : artinya hidupnya Allah Swt, ini sifat yang tetap dan qadim lagi azali pada dzat
Allah Swt, ia tidak akan pernah mati, karena mati itu adalah ciptaanNya
juga.
- Sama’ : artinya mendengarnya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali
berdiri pada dzat Allah Swt, tiada sesuatu apapun yang luput dari
pendengarannya Allah Swt.
- Bashar : artinya melihatnya Allah Swt, hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim
lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt, Allah Swt wajib bersifat maha
melihat pada yang dapat di lihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat,
terang atau gelap, zahir atau tersembunyi dan sebagainya.
- Kalam : artinya : berkata - katanya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada, yang qadim lagi azali, yang
berdiri pada dzat Allah Swt, sebagai contoh adalah Al- Qur’an, ini
merupakan perkataannya (kalam) Allah Swt yang abadi sepanjang masa.]
- Kaunuhu Qadiran : artinya keadaannya Allah Swt, ia yang berkuasa mengadakan dan mentiadakan sesuatu.
- Kaunuhu Muridan : artinya keadaannya Allah Swt yang
menghendaki dan menentukan tiap -
tiap sesuatu.
- Kaunuhu ‘Aliman : artinya keadaannya Allah Swt yang
mengetahui akan tiap - tiap segala
sesuatu.
- Kaunuhu Hayyun : artinya keadaannya Allah Swt yang maha
hidup, melebihi dari segala sesuatu
apapun juga.
- Kaunuhu Sami’an : artinya keadaannya Allah Swt yang
mendengar akan tiap - tiap segala
sesuatu yang maujud.
- Kaunuhu Bashiran : artinya keadaannya Allah Swt yang
melihatakan tiap - tiap segala sesuatu
yang maujudat (berupa sesuatu yang ada ).
- Kaunuhu Mutakalliman : artinya keadaannya Allah Swt
yang berkata – kata,
yaitu sifat yang berdiri dengan dzat Allah Swt.
Sifat Mustahil Bagi Allah Swt
Wajib pula bagi tiap muslimin dan
muslimat mengetahui akan sifat - sifat yang mustahil bagi Allah Swt, yang
menjadi lawan daripada sifat 20 (dua puluh) yang merupakan sifat wajib bagiNya,
berikut sifat - sifat yang mustahil bagiNya :
- ‘Adam,
artinya tiada (bisa mati)
- Huduth,
artinya baharu (bisa di perbaharui)
- Fana’,
artinya binasa (tidak kekal/mati)
- Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya
- Qiyamuhu Bighayrih,
artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)
- Ta’addud,
artinya berbilang – bilang (lebih dari satu)
- ‘Ajz,
artinya lemah (tidak kuat)
- Karahah,
artinya terpaksa (bisa di paksa)
- Jahl,
artinya jahil (bodoh)
- Maut,
artinya mati (bisa mati)
- Syamam,
artinya tuli
- ‘Umy,
artinya buta
- Bukm,
artinya bisu
- Kaunuhu ‘Ajizan,
artinya lemah (dalam keadaannya)
- Kaunuhu Karihan,
artinya terpaksa (dalam keadaannya)
- Kaunuhu Jahilan,
artinya jahil (dalam keadaannya)
- Kaunuhu Mayyitan,
artinya mati (dalam keadaannya)
- Kaunuhu Asam,
artinya tuli (dalam keadaannya)
- Kaunuhu A’ma,
artinya buta (dalam keadaannya)
- Kaunuhu Abkam,
artinya bisu (dalam keadaannya)
Sifat Ja’iz Bagi Allah Swt
Sifat ini artinya boleh bagi Allah
Swt mengadakan sesuatu atau tidak mengadakan sesuatu atau di sebut juga
sebagai “mumkin”.
Mumkin ialah sesuatu yang boleh ada
dan tiada.
Ja’iz artinya boleh - boleh saja,
dengan makna Allah Swt menciptakan segala sesuatu, yakni dengan tidak ada
paksaan dari sesuatupun juga, sebab Allah Swt bersifat Qudrat (kuasa) dan
Iradath (kehendak), juga boleh - boleh saja bagi Allah Swt meniadakan akan
segala sesuatu apapun yang ia mau.